Seorang guru
professional telah mengikuti beberapa pelatihan yang berkaitan dengan
keterampilan dasar mengajar. Dalam keterampilan dasar mengajar tersebut ada 8
keterampilan yang dapat digunakan guru selama proses belajar mengajar yaitu;
keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan
mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup
pelajaran, ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan
mengelola kelas, ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.
Keterampilan mengajar bagi seorang
guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi seorang guru yang
profesional, jadi disamping dia harus menguasai sumbstansi bidang studi yang
diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan keterampilan penunjang
untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar. Sari dari keterampilan
dasar mengajar ini diambil dari berbagai sumber dimana bahan ini digunakan
untuk para mahasiswa yang melakukan praktek mengajar di sekolah sebelum dia
bekerja sepenuhnya sebagai seorang guru. Kalau ditilik dari sejarah
perkembangan profesi seorang guru, tugas mengajar sebenarnya adalah pelimpahan
dari tugas orang tua: karena tidak mampu lagi memberikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap-sikap tertentu sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan
perkembangan teknologi yang akhir-akhir semakin pesat, seorang guru dituntut
untuk lebih menambah kualitas ilmu dengan banyak belajar dari berbagai sumber
ilmu yang dimiliki oleh guru harus diajarkan kepada siswa dengan keterampilan mengajar
yang baik. Selain pengetahuan ilmu yang harus ditambah, guru juga penting
menguasai beberapa keterampilan mengajar, karena betapapun tingginya ilmnu yang
dimiliki oleh seorang guru itu, jika tidak menguasai keterampilan mengajar,
maka akan sulit bagi seorang siswa menyerap ilmu yang diberikan oleh guru
tersebut. Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan
pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar
ini.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pada kenyataannya dewasa ini banyak
para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan
keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini. Padahal 8 (delapan)
keterampilan dasar bagi seorang guru sangatlah penting, karena menyangkut
efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran, berikut ini penulis menyajikan 8
(delapan) keterampilan dasar bagi seorang guru dalam pengelolaan kelas di
kegiatan belajar dan mengajar.
1. Ketrampilan Bertanya
Pada hakikatnya melalui bertanya
kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita
ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab
antara guru dan siswa, atara siswa ini menunjukan adanya ineraksi dikelas yang
di dinamis dan multi arah. Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan
yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang
dibicarakan. Tujuan guru mengajukan pertanyaan anatra lain adalah :
1.
Menimbulkan rasa keingintahuan
2.
Merangsang fungsi berpikir
3.
Mengembangkan keterampilan berpikir
4.
Memfokuskan perhatian siswa
5.
Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
6.
Menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya
7.
Merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan
terapan siswa sebagai subjek didik.
Keterampilan bertanya ini mutlak
harus dikuasai oleh guru baik itu guru pemula maupun yang sudah profesional
karena dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapatkan
umpan balik dari materi serta juga dapat menggugah perhatian siswa atau peserta
didik. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam ketrampilan bertanya: Bertanya
Dasar dan Bertanya Lanjut, Teknik Bertanya, Jenis pertanyaan.
2.
Ketrampilan Memberikan Penguatan
Penguatan adalah respons terhadap
suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku
itu. Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan
secara verbal dan nonverbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang
dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan mimik,
gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lainnya. Dalam rangka pengelolaan
kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif
bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan
penguatan negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau
menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan. Manfaat penguatan bagi siswa
untuk meningkatnya perhatian dalam belajar, membangkitkan dan memelihara
perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri. Komponen dan Prinsip-prinsip
Keterampilan Memberi Penguatan Komponen-komponen itu adalah : Penguatan
verbal, diungkapkan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan,
persetujuan dan sebagainya. Dan penguatan non-verbal, terdiri dari
penguatan berupa mimik dan gerakan badan, penguatan dengan cara mendekati,
penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang
menyenangkan.
3. Ketrampilan Mengadakan Variasi
Dalam kegiatan pembelajaran,
pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja
ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat perhatian
siswa selama pelajaran berlangsung. Tujuan utama guru mengadakan variasi dalam
kegiatan pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian
mereka terpusat pada pelajaran. Komponen-komponen Keterampilan Mengadakan
Variasi Keterampilan mengadakan variasi terdiri dari tiga kelompok pokok, yaitu
; Variasi dalam cara/gaya mengajar guru, Variasi dalam penggunaan media dan
alat pengajaran, Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa.
4.
Ketrampilan Menjelaskan
Yang dimaksud dengan ketrampilan
menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara
sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya.
Komponen-komponen ketrampilan menjelaskan terbagi dua, yaitu :Merencanakan,
hal ini mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis
hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum,
rumus yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Dan penyajian
suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : kejelasan,
penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan balikan.
Pentingnya penguasaan keterampilan menjelaskan bagi guru adalah dengan
penguasaan ini memungkinkan guru dapat meningkatkan efektivitas penggunaan
waktu dan penyajian penjelasannya, merangsang tingkat pemahaman siswa, membantu
siswa memperluas cakrawala pengetahuannya, serta mengatasi kelangkaan buku
sebagai sarana dan sumber belajar. Kegiatan menjelaskan dalam kegiatan
pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum,
prosedur, dan sebagainya secara objektif, membimbing siswa memahami pertanyaan,
meningkatkan keterlibatan siswa, memberi siswa kesempatan untuk menghayati
proses penalaran serta memperoleh balikan tentang pemahaman siswa.
5.
Ketrampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran
a.
Membuka Pelajaran
Kalimat-kalimat awal yang diucapkan
guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh pelajaran. Tercapainya
tujuan pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal pelajaran.
Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika
guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran. Komponen-komponen dan
prinsip-prinsip dalam membuka pelajaran: Hubungan dengan Kelas. Ada
banyak hal yang masih memikat perhatian murid di luar ruangan kelasnya. Hal
tersebut dapat membuat murid tidak memerhatikan pelajaran yang disampaikan.
Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan titik hubungan antara murid dan
pelajaran yang disampaikan. Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan minat dan
kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat belajar sampai murid
dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Pembukaan pelajaran dengan
metode yang terbaik pun tidak akan ada manfaatnya jika tidak mampu membawa
murid untuk memusatkan perhatian mereka. Menghubungkan Pelajaran.
Hubungkan pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya. Setiap pelajaran
baru yang diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan.
Pelajaran itu harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik
perhatian murid dan menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran
tersebut. Dan kita dapat menyajikannya dengan lebih menarik, tetapi penuh
dengan keterangan. Penyampaian pokok pelajaran harus menarik minat murid
seperti halnya penyampaian pokok berita dalam sebuah surat kabar. Menguraikan
Pelajaran. Setelah memperkenalkan pelajaran, guru harus mengajarkan
pelajaran sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Mutu persiapan dapat
terlihat pada waktu pengajaran itu disampaikan. Satu hal yang perlu diingat,
jika tidak ada murid yang belajar dari pengajaran tersebut, itu berarti guru
belum mengajarkan pelajaran itu.
b.
Menutup Pelajaran
Jangan akhiri pelajaran dengan
tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar sesuai.
Guru perlu merencanakan suatu penutup yang tidak tergesa-gesa dan juga dengan
doa sekitar tiga sampai lima menit. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam
menutup pelajaran: Merangkum Pelajaran. Sebagai penutup, hendaknya guru
memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran
sudah tidak lagi berupa diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran,
tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran
dengan menekankan fakta dasar pelajaran tersebut. Menyampaikan Rencana
Pelajaran Berikutnya. Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat
untuk menyampaikan rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan
pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat merangsang
keinginan belajar mereka. Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang
akan disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid dapat
mengambil bagian dalam pelajaran mendatang. Bangkitkan minat. Guru tentu
ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat.
Oleh karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan
atau pernyataan yang mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin
tahu mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri sebuah bab dalam
cerita bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu bab berikutnya.
Dengan cara yang sama, guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan penutup yang
“berklimaks” sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan
tidak sabar. Memberikan tugas. Tugas-tugas harus direncanakan dengan
saksama. Perlu diingat pula sikap guru yang bersemangat dalam memberikan tugas
akan mempengaruhi minat dan semangat para anggota kelas.(Benson : 80-85).
6.
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah suatu proses
yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang
informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan,
atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan
siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses
yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih
bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan
kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya
ketrampilan berbahasa.
7.
Ketrampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah ketrampilan
guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya
bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Komponen-komponen dan
prinsip-prinsip Ketrampilan mengelola kelas yaitu, prefentip adalah yang
berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan
pelajaran dan represif, yaitu berkaitan dengan respons guru
terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat
mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
8. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Secara fisik bentuk pengajaran ini
ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 sampai 8 orang untuk kelompok
kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan
perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta
terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa. Format
mengajar ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang lebih akrab dan
sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk belajar
sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya bantuan dari
guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan belajarnya, serta
adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran dalam kegiatan
pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk
kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik
(materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia.
Komponen-komponen dan prinsip-prinsip ketrampilan ini adalah: Ketrampilan
mengadakan pendekatan secara pribadi, Ketrampilan mengorganisasi, ketrampilan
membimbing dan memudahkan belajar, Ketrampilan merencanakan dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar, Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Diharapkan setelah menguasai delapan
ketrampilan mengajar yang telah dijelaskan di atas dapat bermanfaat untuk
mahasiswa calon guru sehingga dapat membina dan mengembangkan
ketrampilan-ketrampilan tertentu mahasiswa calon guru dalam mengajar.
Ketrampilan mengajar yang esensial secara terkontrol dapat dilatihkan,
diperoleh balikan (feed back) yang cepat dan tepat, penguasaan komponen
ketrampilan mengajar secara lebih baik, dapat memusatkan perhatian secara
khusus kepada komponen ketrampilan yang objektif dan dikembangkannya pola
observasi yang sistematis dan objektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar